Sabtu, 09 Juni 2012


RESUME
DASAR-DASAR PENDIDIKAN MATEMATIKA DAN IPA

“HAKIKAT IPA
STKIP.TIF

KELOMPOK II
1.      ERMILA MAHARIYANTI                  (11220089)
2.      HIPZIATI                                               (11220095)     
3.      HERAWATI                                           (11220093)
4.      SRI ASTUTI                                           (08220203)
5.      WILHAM ASRIADI                             (11220122 )




SEKOLAH TINGGI KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN(STKIP)
HAMZANWADI SELONG
2011/2012




LATAR BELAKANG

            Ilmu pengetahuan alam yang bermula timbil dari rasa ingin tahu manusia, sekarang telah berkembang pesat dan telah banyak mempengaruhi kehidupan masyarakat . Penmuan-penemuan dalam bidang ilmu pengetahuan alam dan teknologi dapat memberikan kemudahan dan peningkatan kehidupan masyarakat. Misalnya peningkatan penyediaan sandang dan pangan, kualitas kesehatan individu dan masyarakat.
            Kecuali itu, penemuan-penemuan dalam bidang ilmu pengetahuan alam dan teknologi     merupakan dasar pembuka jalan bagi pengembangan ilmu pengetahuan alam selanjutnya. Semua penemuan-penemuan ilmu pengetahuan alam masa kini, bukanlah hasil penemuan secara serentak, melainkan merupakan jalinan penemuan-penemuan sebelumnya. Suatu penemuan memungkinkan terdapatnya masalah baru yang mendorong manusia untuk bereksperimen selanjutnya. Dengan demikian terjadi proses berantai yang dinamis dan menyebabkan ilmu pengetahuan alam berkembang pesat.
Contoh :
Penemuan tentang peranan kromosom dan gen dalam menurunkan sifat-sifat mahluk hidup dari generasi terdahulu pada generasi berikutnya, telah ditetapkan untuk memperoleh bibit unggul. Dengan jalan perkawinan silang dan mutasi buatan, diperoleh tanaman baru yang mempunyai produksi lebih tinggi dan tahan hama. Ini berarti dapat meningkatkan penyediaan pangan masyarakat.
           




PEMBAHASAN
A.    Pengertian Ilmu Pengetahuan Alam     
            Ilmu pengetahuan alam yang bahasa asingnya “science” berasal dari kata latin “Scientia” yang berarti saya tahu. Kata “science” sebenarnya semula berarti ilmu pengetahuan yang meliputi baik ilmu pengetahuan sosial (Social science) maupun ilmu pengetahuan alam (natural science). Lama kelamaan, bila seseorang mengatakan “science” maka yang dimaksud adalah “natural science” atau dalam bahasa Indonesia disebut ilmu pengetahuan alam dan disingkat IPA. sedangkan IPA sendiri terdiri dari ilmu-ilmu fisik (Physical science) yang antara lain kimia, fisika, astronomi dan geofisika, serta ilmu-ilmu biologi (life science).
            Untuk mengidentifikasikan IPA dengan kata-kata atau dengan kalimat yang singkat tidak mudah, karena sering kurang dapat menggambarkan secara lengkap pengertian IPA tersebut. Terdapat beberapa definisi IPA diantaranya adalah :
1)      Menurut H.W. Fowler : “Ilmu pengetahuan alam adalah pengetahuan alam yang sistematis dan dirumuskan , yang berhubungan dengan gejala-gejala kebendaan dan didasarkan terutama atas pengamatan dan deduksi”.
Definisi IPA ini tampaknya banyak diterima dan dipakai di sekolah-sekolah di Indonesia.  
2)      Definisi lainnya, yaitu menurut James B. Conant : “Ilmu pengetahuan alam adalah suatu rangkaian konsep-konsep yang saling berkaitan dan bagan-bagan konsep yang telah berkembang sebagai hasil eksperiment dan obeservasi dan bermanfaat untuk eksperimen serta observasi lebih lanjut”.
            IPA merupakan suatu pengetahuan yang ilmiah, karena IPA mempunyai syarat-syarat berikut :
1)      Bersifat objektif, artinya pengetahuan itu sesuai dengan kenyataan dari objeknya dan dapat dibuktikan dengan pengamatan dan pengamalan empirik. Adapun objek studi IPA adalah benda-benda dan gejala-gejala kebendaan, baik benda hidup, benda mati maupun tidak hidup.
2)      Bersifat sistematik, artinya IPA mempunyai  sistem yang teratur. Sistem ini dipergunakan untuk menyusun, mengorganisasikan pengetahuan, konsep-konsep dan teori IPA.
3)      Mengandung metode tertentu yaitu metode ilmiah. Metode ini dipergunakan untuk mempelajari objek studi, untuk memperoleh pengetahuan dan juga cara berfikir dan memcahkan masalah.    
B.     HAKIKAT IPA
IPA pada hakekatnya merupakan suatu produk, proses dan penerapan dengan penjelasan sebagai berikut :
1)      IPA pada hakikatnya merupakan suatu produk atau hasil. IPA merupakan sekumpulan pengetahuan dan sekumpulan konsep-konsep dan bagan konsep yang merupakan hasil suatu proses tertentu.
2)      IPA pada hakikatnya adalah suatu proses (dalam definisi kedua). Yaitu proses yang digunakan untuk mempelajari objek studi, menemukan dan mengembangkan produk-produk IPA. Dalam Proses ini digunakan metode ilmiah dan terutama ditekankan pada proses observasi dan eksperimen (dalam definisi pertama dan kedua).     
3)      Adapun hakikat IPA yang ketiga adalah bahwa IPA pada hakikatnya merupakan suatu penerapan atau aplikasi. penerapan teori-teori IPA akan melahirkan teknologi yang dapat memberi kemudahan bagi kehidupan. Penerapan-penerapan IPA ini juga berguna untuk mengembang teori dan teknologi baru.
C.    CIRI-CIRI IPA
            Sebagai suatu produk, proses maupun penerapan, IPA memiliki ciri-ciri tertentu yang dapat membedakan ilmu pengetahuan lain. Adapun ciri-ciri tersebut adalah :
1)      Pengetahuan dalam IPA bersifat universal. Ini berarti konsep-konsep dan teori IPA tetap konsisten dan berlaku dimana-mana. Hal ini antara lain karena IPA tidak membahas nilai-nilai moral dan etika, dan menjangkau nilai-nilai keindahan dan seni budaya yang nilainya dipengaruhi oleh kebudayaan masing-masing tempat.
2)      Ciri kedua dari IPA ialah konsep-konsep dalam IPA dapat diuji kebenarannya oleh siapa saja pada setiap waktu. ini berarti konsep-konsep IPA dapat dibuktikan oleh ilmuwan-ilmuwan lain pada waktu yang berbeda-beda.
3)      Ciri ketiga dari IPA adalah bahwa konsep dari teori IPA bersifat tentatif yang berarti kemungkinan dapat diubah bila ditemukan fakta baru yang tidak sesuai dengan konsep dan teori tersebut.
D.    Metoda Ilmiah Sebagai Ciri IPA
            Metoda ilmiah merupakan cara-cara ilmiah untuk memperoleh pengetahuan dan yang menentukan apakah suatu pengetahuan bersifat ilmiah. Metode ilmiah yang digunakan, harus menjamin akan menghasilkan pengetahuan yang ilmiah, yaitu yang bersifat objektif, sistematis dan konsisten.
            Metoda ilmiah terutama digunakan dalam IPA, tetapi juga banyak juga digunakan dalam ilmu pengetahuan lain. Dalam bentuk dan langkah-langkah sederhana, juga dapat dipergunakan untuk memecahkan masalah dalam kehidupan agar memperoleh keputusan yang objektif. Adapun langkah-langkah operasionalnya adalah sebagai berikut adalah :
1)      Perumusan masalah
Langkah metoda ilmiah diawali dengan merasakan adanya masalah dan berkeinginan untuk memecahkan masalah. Masalah antara lain timbul karena adanya kesenjangan antara apa yang seharusnya terjadi dengan keadaan yang sebenarnya. Yang dimaksud dengan masalah disini umumnya ialah berupa pertanyaan yang mengandung unsur-unsur apa, mengapa, dan bagaimana suatu objek yang akan diteliti.
2)      Penyusunan hipotesis
Pengujian hipotesis dapat dilakukan dengan melakukan pengamatan atau observasi dan dapat dilakukan dengan melalui eksperimen. Pengujian hipotesis tidak berarti harus membenarkan hipotesis karena suatu hipotesis dapat ditolak kebenarannya bila hasil-hasil eksperimen atau observasi tersebut ternyata tidak mendukungnya.
3)      Pengumpulan data
Yaitu mengumpulkan data yang ada hubungannya dengan masalah tersebut dan yang relevan dengan hipotesis yang telah disusun. Pengumpulan data ini antara lain dapat dilakukan dengan mencari informasi dari buku-buku sumber atau dari orang yang dianggap banyak mengetahui tentang masalah tersebut (resouce persons).
4)      Pengujian hipotesis
Pengujian hipotesis dapat dilakukan dengan melakukan pengamatan atau observasi dan dapat dilakukan dengan melalui eksperimen. Pengujian hipotesis tidak berarti harus membenarkan hipotesis karena suatu hipotesis dapat ditolak kebenarannya bila hasil-hasil eksperimen atau observasi tersebut ternyata tidak mendukungnya.  
5)      Pengambilan kesimpulan
Berdasarkan hasil analisis data dan hasil eksperimen yang telah dilakukan pada proses pengujian hipotesis ditarik kesimpulan hipotesis mana yang ditolak dan hipotesis mana yang diterima. Kesimpulan yang diambil merupakan pengetahuan yang telah di uji kebenarannya. Kesimpulan tersebut juga merupakan jawaban terhadap masalah yang diteliti atau dipecahkan, yang dikomunikasikan dalam bentuk laporan hasil penelitian. Kecuali itu dari suatu hasil penelitian, biasanya timbul masalah-masalah baru yang perlu diteliti.
E.     SIKAP ILMIAH
            Pada waktu memecahkan masalah dengan menggunakan metoda ilmiah seorang ilmuwan atau pengguna metoda ilmiah tersebut, dituntut memiliki sikap-sikap tertentu, agar kesimpulan yang diperolehnya bersifat objektif. Sikap tersebut disebut sikap ilmiah yang antara lain sebagia berikut :
1.      Objektif terhadap fakta atau kenyataan.
Dengan jujur dia akan menyatakan suatu fakta sesuai dengan kenyataan dan tidak dipengaruhi oleh perasaannya serta pertimbangan lain.
2.      Tidak tergesa-gesa mengambil kesimpulan atau keputusan, bila belum cukup fakta yang dikumpulkan yang dapat menunjang kesimpulan atau keputusan itu.
3.      Berhati terbuka
Artinya bersedia mempertimbangkan pendapat atau penemuan orang lain, sekalipun pendapat atau penemuan orang lain itu bertentangan atau tidak sesuai dengan pendapatnya sendiri.
4.      Bersikap tidak memihak terhadap sesuatu pendapat tertentu tanpa alasan-alasan yang berdasarkan fakta.
5.      Metoda ilmiah melatih kita untuk tidak percaya kepada takhayul atau sifat untung-untungan, karena percaya bahwa di alam ini sesuatu terjadi melalui proses tertentu.
6.      Dapat bekerja sama dengan orang-orang lain dan bersedia mengkomunikasikan dan mengumumkan hasil penelitiannya.
7.      Selalu memiliki rasa ingin tahu tentang apa, mengapa dan bagaimana sesuatu gejala yang dijumpainya.
8.      Memiliki ketekunan dan kesabaran serta ketelitian dalam melakukan eksperimen, observasi dan dalam mengumpulkan data serta memecahkan masalah.
F.     NILAI-NILAI IPA
           
1)      Nilai praktis
Penerapan dari penemuan-penemuan IPA telah melahirkan teknologi yang secara langsung dapat dimanfaatkan oleh masyarakat. Sebaliknya teknologi telah membantu mengembangkan penemuan-penemuan baru yang secara tidak langsung juga bermanfaat bagi kehidupan. Oleh karena itu, IPA telah membuka jalan ke arah penemuan-penemuan yang secara langsung dan tidak langsung dapat bermanfaat. Dengan demikian IPA mempunyai nilai praktis yaitu sesuatu yang bermanfaat dan berharga dalam kehidupan sehari-hari.
2)      Nilai intelektual
Metoda ilmiah yang digunakan dalam IPA banyak dimanfaatkan manusia untuk memecahkan masalah. Tidak saja masalah-masalah alamiah tetapi juga masalah-masalah sosial, ekonomi, dan lain-lain. 
3)      Nilai-nilai sosial-ekonomi-politik
IPA mempunyai nilai-nilai sosial-ekonomi-politik berarti, kemajuan IPA dan teknologi suatu negara, menyebabkan negara tersebut memperoleh kedudukan yang kuat dalam percaturan sosial-ekonomi-politik internasional. 
4)      Nilai keagamaan dari IPA
Banyak orang berprasangka, dengan mempelajari IPA dan teknologi secara mendalam akan mengurangi kepercayaan manusia kepada Tuhan. Prasangka tersebut didasarkan pada alasan bahwa IPA hanya mempelajari benda dan gejala-gejala kebendaan. Prasangka ini tidak benar makin mendalam orang mempelajari IPA, makin sadarlah orang itu akan adanya kebenaran hukum-hukum alam, sadar akan adanya suatu ketertiban di dalam alam raya ini dengan maha pengaturnya.
Nilai-nilai kependidikan dalam IPA.
a)      Kecakapan bekerja dan berfikir secara teratur dan sistematis menurut langkah-langkah metoda ilmiah yang sering dipergunakannya.
b)      Ketrampilan dan kecakapan dalam mengadakan pengamatan, mempergunakan alat-alat eksperimentasi untuk memecahkan masalah.
c)      Memiliki sikap ilmiah yang diperlukan dalam memecahkan masalah baik kaitannya dengan pelajaran IPA maupun dalam kehidupan.
Sebagai alat pendidikan yang berguna untuk mencapai tujuan pendidikan, maka pendidikan IPA di sekolah mempunyai tujuan-tujuan tertentu yaitu :
a)      Memberikan pengetahuan kepada siswa tentang dunia tempat kita hidup dan tentang bagaimana kita harus bersikap yang benar terhadap alam.
b)      Menanamkan sikap hidup ilmiah, yang harus dibawanya dalam perjalanan hidupnya dan bukan hanya dalam memecahkan masalah ilmiah saja.
c)      Memberikan ketrampilan untuk melakukan pengamatan, pengukuran dan menggunakan alat-alat..
d)     Mendidik siswa untuk mengenal, mengetahui cara kerja serta menghargai para ilmuwan dan penemuan-penemuannya yang telah berguna bagi dunia
  1. Konsep hakikat IPA sebagai proses
Proses adalah urutan atau langkah-langkah suatu kegiatan untuk memperoleh hasil pengumpulan data melalui metode ilmiah.
Contoh: pengamatan tentang tumbuhan kacang hijau ditempat terang dan ditempat gelap.
Tahapan dalam proses penelitian adalah:
Ø Observasi
Adalah pengamatan suatu objek berdasarkan ciri-cirinya dengan menggunakan beberapa indera.
Contoh: pengamatan ciri-ciri tanaman yang tumbuh ditempat gelap.
a. Daunnya kuning kecil
b. Batangnya lebih panjang
c. Lebih cepat tumbuh
Ø Klasifikasi
Adalah pengelompokan objek pengamatan berdasarkan perbedaan dan persamaan sifat yang dimiliki.
Contoh: klasifikasi tumbuhan ditempat terang dan ditempat gelap
a. Bentuk daun
b. Batang tumbuhan
c. Warna tumbuhan
d. Tinggi tumbuhan
Ø Interpretasi
Adalah menafsirkan data-data yang telah diperoleh dari kegiatan observasi.
Contoh: daunnya kuning kecil pendek dan pertumbuhannya lambat adalah tumbuhan kacang hijau ditempat gelap, sedangkan daunnya lebar panjang, berwarna hijau dan pertumbuhannya cepat adalah tumbuhan kacang hijau ditempat terang.


Ø Prediksi
Adalah memperkirakan apa yang akan terjadi berdasarkan kecenderungan atau pola hubungan yang terdapat pada data yang telah diperoleh.
Contoh: kacang hijau akan tumbuh jika ditaruh ditempat yang gelap.
Ø Hipotesis
Adalah suatu pernyataan berupa dugaan tentang kenyataan-kenyataan yang terdapat dialam melalui proses pemikiran.
Contoh: kacang hijau akan lebih lambat tumbuh jika ditaruh ditempat gelap dan akan lebih cepat tumbuh apabila ditaruh ditempat yang terang.
Ø Mengendalikan variable
Adalah mengatur variable sedemikian rupa sehingga perbedaan pada akhir eksperimen adalah benar-benar karena pengaruh variabel yang diteliti. Variabel terdiri dari 3 yaitu:
a. Variabel bebas/variabel peubah: faktor yang menjadi penyebab terjadi perubahan terhadap faktor yang lain. Contoh: cahaya mempengaruhi pertumbuhan tumbuhan.
b. Variabel terikat adalah vaktor yang mempengaruhi atau diubah. Contoh: tanaman
c. Variabel control adalah variabel yang dibuat tetap. Contoh: wadah dan kapas
Ø Merencanakan dan melaksanakan penelitian eksperimen
Penelitian dapat dipecahkan menjadi beberapa tahap dan dikembangkan kepada anak didik satu persatu antara lain:
a. menetapkan masalah penelitian: menetapkan suatu masalah yang dijawab melalui suatu penelitian.
Contoh: pertumbuhan pada kacang hijau
b. Menetapkan hipotesis penelitian
Contoh: benih kacang hijau yang berada ditempat gelap akan lebih lambat tumbuh apabila benih kacang hijau yang berada ditempat terang.
c. Menetapkan alat dan bahan yang akan digunakan
Contoh: kapas, wadah, air dan biji kacang hijau
d. Menetapkan langkah-langkah percobaan serta waktu yang dibutuhkan
Contoh: 1. persiapan: alat, tempat, tabel kerja dan regu kerja.
2. pelaksanaan: penanaman.
3. penyelesaian: penimbangan dan pengukuran
Ø Menetapkan format tabulasi data



H.     Konsep hakikat IPA sebagai produk
Produk adalah hasil yang diperoleh dari suatu pengumpulan data yang disusun secara lengkap dan sistimatis.
Ø  IPA sebagai produk ada 4 antara lain:
1.fakta adalah pernyataan tentang benda yang benar-benar ada atau terjadi
Contoh: Kupang adalah ibu kota propinsi NTT
2.Konsep adalah kumpulan dari beberapa fakta yang saling berhububgan
Contoh: manusia
3.prinsip adalah kumpulan dari beberapa konsep
Contoh: tumbuhan akan tumbuh keatas
4.teori atau hukum adalah prinsip-prinsip yang sudah diterima
Contoh: teori Jean Peaget

I.       IPA sebagai sikap ilmiah
Beberapa aspek sikap ilmiah yang dapat dikembangkan pada diri sendiri yakni:
1.sikap ingin tahu
2.sikap ingin mendapatkan sesuatu
3.sikap kerja sama
4.sikap tidak putus asa
5.sikap tidak berprasangka
6.sikap mawas diri
7.sikap bertanggung jawab
8.sikap berpikir bebas
9.sikap kedisiplinan diri
Tentang hubungan nilai-nilai IPA dan agama ini, ilmuwan terkenal Albert Einstein menggambarkan dalam ungkapan sebagai berikut “Ilmu pengetahuan tanpa agama adalah buta dan agama tanpa ilmu pengetahuan adalah lumpuh”.
1)      Nilai-nilai kependidikan dalam IPA.
Sekitar satu abad yang lampau, karena pelajaran IPA lebih ditekankan pada fakta-fakta saja, ahli-ahli pendidikan belum mengangap IPA mempunyai kedudukan penting dalam kurikulum sekolah. Kecuali itu pelajaran IPA pada waktu tersebut sedikit sekali yang didasarkan atas penemuan-penemuan psikologi belajar.
            Dengan makin berkembangnya IPA dan teknologi serta diterapkannya psikologi belajar pada pelajaran IPA, maka IPA diakui bukan hanya suatu pelajaran melainkan pula suatu alat pendidikan. Pelajaran IPA bersama-sama dengan pelajaran lain  merupakan alat untuk mencapai tujuan pendidikan. Nilai-nilai IPA apakah yang dapat ditanamkan pada pelajaran IPA?
d)     Kecakapan bekerja dan berfikir secara teratur dan sistematis menurut langkah-langkah metoda ilmiah yang sering dipergunakannya.
e)Ketrampilan dan kecakapan dalam mengadakan pengamatan, mempergunakan alat-alat eksperimentasi untuk memecahkan masalah.
f)       Memiliki sikap ilmiah yang diperlukan dalam memecahkan masalah baik kaitannya dengan pelajaran IPA maupun dalam kehidupan.
Sebagai alat pendidikan yang berguna untuk mencapai tujuan pendidikan, maka pendidikan IPA di sekolah mempunyai tujuan-tujuan tertentu yaitu :
  1. Memberikan pengetahuan kepada siswa tentang dunia tempat kita hidup dan tentang bagaimana kita harus bersikap yang benar terhadap alam. Dengan pengetahuannya, siswa diharapkan dapat memanfaakan dan mengelola sumber daya alam secara tepat.
  2. Menanamkan sikap hidup ilmiah, yang harus dibawanya dalam perjalanan hidupnya dan bukan hanya dalam memecahkan masalah ilmiah saja. Sikap ini timbul dari kesadaran akan pentingnya metoda dan sikap ilmiah yang biasa digunakan oleh para ahli IPA. Dengan memberikan latihan kepada siswa untuk memecahkan masalah secara ilmiah, siswa akan mampu mencari jawab persoalan-persoalan yang dihadapi dalam hidupnya secara ilmiah.
  3. Memberikan ketrampilan untuk melakukan pengamatan, pengukuran dan menggunakan alat-alat. Latihan ketrampilan ini dapat mengembangkan bakat ketrampilan tanga siswa yang berguna untik dasar-dasar ketrampilan industri. Praktikum, percobaan-percobaa dalam pelajaran IPA adalah bagian penting yang bermanfaat dalam mencapai tujuan pendidikan IPA. Kecuali itu pendidikan IPA harus dapat  memberikan untuk tumbuhnya ketrampilan-ketrampilan dasar ini.
  4. Mendidik siswa untuk mengenal, mengetahui cara kerja serta menghargai para ilmuwan dan penemuan-penemuannya yang telah berguna bagi dunia. Yang perlu kita didikkan kepada para siswa untuk menghargai para ilmuwan itu, adalah mengetahui bagaimana penemuan-penemuan itu dilakukan, menghargai jasa pengorbanannya. Dengan demikian siswa akan tergugah untuk melakukan percobaan dan penemuan-penemuan baru yang berguna bagi manusia.
PERANAN MATEMATIKA TERHADAP ILMU PENGETAHUAN ALAM
            Menurut dugaan sejarah, kemampuan manusia untuk mulai dapat menulis sama tuanya dengan kemampuan manusia untuk dapat berhitung, yaitu kurang lebih 10.000 tahun sebelum masehi. Tulisan itu pada hakekatnya simbol dari apa yang ia tulis.
            Berhitung, pada awal mulanya berbentuk korespondensi persatuan dari onyek yang dihitung. Misalnya sesorang ingin menghitung berapa jumlah ternaknya, maka ternak itu dimasukkan ke dalam kandang satu persatu. Tiap ekor diwakili oleh satu batu kecil, maka jumlah ternaknya adalah jumlah batu kecil itu. Dengan sekantung batu-batu itu ia dapat mengontrol apakah ada ternak yang belum kembali atau hilang atau malah bertambah karena beranak.
            Jadi, setiap awal kehidupan manusia matematika itu merupakan alat bantu untuk mengatasi setiap permasalahan menghadapi lingkungan hidupnya. Sumbangan matematika terhadap perkembangan IPA sudah jelas bahkan boleh dikatakan bahwa tanpa matematika IPA tidak akan berkembang.
N.    MANFAAT PENEMUAN ILMU PENGETAHUAN ALAM
  1. dengan ditemukannya mikroskop dapat mempermudah manusia dalam melakukan penelitian benda-benda yang sangat kecil
  2. Dalam ilmu sosiologi. Dengan belajar Ilmu Pengetahuan Alam maka kita dapat mengetahui bagaimana berinteeaksi dengan lingkungan, dan bagaimna mengelola lingkungan dengan baik.
  3. Dalam ilmu agama. Dengan belajar Ilmu pengetahuan alam kita dapat mengetahui ciptaan Allah yang begitu besar dan bisa mensyukuri ciptaan Allah tersebut.
  4. Ilmu biologi dapat membantu manusia bagaimana cara bercocok tanam, cara menghasilkan tumbuhan , misalnya jeruk yang persis sama dengan induknya, cara berternak dengan menghasilkan produk peternakan yang banyak dalm waktu singkat sehingga dapat memenuhi kebutuhan manusia.
  5. Pembuatan obat dalam ilmu kimia dapat membantu makhluk hidup untuk melawan berbagai penyakit.




Tidak ada komentar:

Posting Komentar