RESUME
DASAR-DASAR PENDIDIKAN MATEMATIKA DAN IPA
“HAKIKAT IPA”
KELOMPOK II
1.
ERMILA
MAHARIYANTI (11220089)
2.
HIPZIATI (11220095)
3.
HERAWATI (11220093)
4.
SRI
ASTUTI (08220203)
5.
WILHAM
ASRIADI (11220122 )
SEKOLAH
TINGGI KEGURUAN DAN ILMU
PENDIDIKAN(STKIP)
HAMZANWADI
SELONG
2011/2012
LATAR BELAKANG
Ilmu
pengetahuan alam yang bermula timbil dari rasa ingin tahu manusia, sekarang
telah berkembang pesat dan telah banyak mempengaruhi kehidupan masyarakat .
Penmuan-penemuan dalam bidang ilmu pengetahuan alam dan teknologi dapat
memberikan kemudahan dan peningkatan kehidupan masyarakat. Misalnya peningkatan
penyediaan sandang dan pangan, kualitas kesehatan individu dan masyarakat.
Kecuali
itu, penemuan-penemuan dalam bidang ilmu pengetahuan alam dan teknologi merupakan dasar pembuka jalan bagi
pengembangan ilmu pengetahuan alam selanjutnya. Semua penemuan-penemuan ilmu
pengetahuan alam masa kini, bukanlah hasil penemuan secara serentak, melainkan
merupakan jalinan penemuan-penemuan sebelumnya. Suatu penemuan memungkinkan
terdapatnya masalah baru yang mendorong manusia untuk bereksperimen
selanjutnya. Dengan demikian terjadi proses berantai yang dinamis dan
menyebabkan ilmu pengetahuan alam berkembang pesat.
Contoh :
Penemuan tentang
peranan kromosom dan gen dalam menurunkan sifat-sifat mahluk hidup dari
generasi terdahulu pada generasi berikutnya, telah ditetapkan untuk memperoleh
bibit unggul. Dengan jalan perkawinan silang dan mutasi buatan, diperoleh
tanaman baru yang mempunyai produksi lebih tinggi dan tahan hama. Ini berarti
dapat meningkatkan penyediaan pangan masyarakat.
PEMBAHASAN
A. Pengertian Ilmu Pengetahuan
Alam
Ilmu
pengetahuan alam yang bahasa asingnya “science” berasal dari kata latin
“Scientia” yang berarti saya tahu. Kata “science” sebenarnya semula berarti
ilmu pengetahuan yang meliputi baik ilmu pengetahuan sosial (Social science)
maupun ilmu pengetahuan alam (natural science). Lama kelamaan, bila seseorang
mengatakan “science” maka yang dimaksud adalah “natural science” atau dalam
bahasa Indonesia disebut ilmu pengetahuan alam dan disingkat IPA. sedangkan IPA
sendiri terdiri dari ilmu-ilmu fisik (Physical science) yang antara lain kimia,
fisika, astronomi dan geofisika, serta ilmu-ilmu biologi (life science).
Untuk
mengidentifikasikan IPA dengan kata-kata atau dengan kalimat yang singkat tidak
mudah, karena sering kurang dapat menggambarkan secara lengkap pengertian IPA
tersebut. Terdapat beberapa definisi IPA diantaranya adalah :
1)
Menurut H.W. Fowler : “Ilmu pengetahuan alam adalah pengetahuan alam yang
sistematis dan dirumuskan , yang berhubungan dengan gejala-gejala kebendaan dan
didasarkan terutama atas pengamatan dan deduksi”.
Definisi IPA ini
tampaknya banyak diterima dan dipakai di sekolah-sekolah di Indonesia.
2)
Definisi lainnya, yaitu menurut James B. Conant : “Ilmu pengetahuan alam
adalah suatu rangkaian konsep-konsep yang saling berkaitan dan bagan-bagan
konsep yang telah berkembang sebagai hasil eksperiment dan obeservasi dan
bermanfaat untuk eksperimen serta observasi lebih lanjut”.
IPA
merupakan suatu pengetahuan yang ilmiah, karena IPA mempunyai syarat-syarat
berikut :
1)
Bersifat objektif, artinya pengetahuan itu sesuai dengan kenyataan dari
objeknya dan dapat dibuktikan dengan pengamatan dan pengamalan empirik. Adapun
objek studi IPA adalah benda-benda dan gejala-gejala kebendaan, baik benda
hidup, benda mati maupun tidak hidup.
2)
Bersifat sistematik, artinya IPA mempunyai
sistem yang teratur. Sistem ini dipergunakan untuk menyusun,
mengorganisasikan pengetahuan, konsep-konsep dan teori IPA.
3)
Mengandung metode tertentu yaitu metode ilmiah. Metode ini dipergunakan
untuk mempelajari objek studi, untuk memperoleh pengetahuan dan juga cara
berfikir dan memcahkan masalah.
B. HAKIKAT IPA
IPA pada hakekatnya merupakan suatu
produk, proses dan penerapan dengan penjelasan sebagai berikut :
1)
IPA pada hakikatnya merupakan suatu produk atau hasil. IPA merupakan
sekumpulan pengetahuan dan sekumpulan konsep-konsep dan bagan konsep yang
merupakan hasil suatu proses tertentu.
2)
IPA pada hakikatnya adalah suatu proses (dalam definisi kedua). Yaitu
proses yang digunakan untuk mempelajari objek studi, menemukan dan
mengembangkan produk-produk IPA. Dalam Proses ini digunakan metode ilmiah dan
terutama ditekankan pada proses observasi dan eksperimen (dalam definisi
pertama dan kedua).
3)
Adapun hakikat IPA yang ketiga adalah bahwa IPA pada hakikatnya merupakan
suatu penerapan atau aplikasi. penerapan teori-teori IPA akan melahirkan
teknologi yang dapat memberi kemudahan bagi kehidupan. Penerapan-penerapan IPA
ini juga berguna untuk mengembang teori dan teknologi baru.
C. CIRI-CIRI IPA
Sebagai
suatu produk, proses maupun penerapan, IPA memiliki ciri-ciri tertentu yang
dapat membedakan ilmu pengetahuan lain. Adapun ciri-ciri tersebut adalah :
1)
Pengetahuan dalam IPA bersifat universal. Ini berarti konsep-konsep dan
teori IPA tetap konsisten dan berlaku dimana-mana. Hal ini antara lain karena
IPA tidak membahas nilai-nilai moral dan etika, dan menjangkau nilai-nilai
keindahan dan seni budaya yang nilainya dipengaruhi oleh kebudayaan
masing-masing tempat.
2)
Ciri kedua dari IPA ialah konsep-konsep dalam IPA dapat diuji kebenarannya
oleh siapa saja pada setiap waktu. ini berarti konsep-konsep IPA dapat
dibuktikan oleh ilmuwan-ilmuwan lain pada waktu yang berbeda-beda.
3)
Ciri ketiga dari IPA adalah bahwa konsep dari teori IPA bersifat tentatif
yang berarti kemungkinan dapat diubah bila ditemukan fakta baru yang tidak
sesuai dengan konsep dan teori tersebut.
D. Metoda Ilmiah Sebagai Ciri IPA
Metoda
ilmiah merupakan cara-cara ilmiah untuk memperoleh pengetahuan dan yang
menentukan apakah suatu pengetahuan bersifat ilmiah. Metode ilmiah yang
digunakan, harus menjamin akan menghasilkan pengetahuan yang ilmiah, yaitu yang
bersifat objektif, sistematis dan konsisten.
Metoda
ilmiah terutama digunakan dalam IPA, tetapi juga banyak juga digunakan dalam
ilmu pengetahuan lain. Dalam bentuk dan langkah-langkah sederhana, juga dapat
dipergunakan untuk memecahkan masalah dalam kehidupan agar memperoleh keputusan
yang objektif. Adapun langkah-langkah operasionalnya adalah sebagai berikut
adalah :
1)
Perumusan masalah
Langkah metoda
ilmiah diawali dengan merasakan adanya masalah dan berkeinginan untuk
memecahkan masalah. Masalah antara lain timbul karena adanya kesenjangan antara
apa yang seharusnya terjadi dengan keadaan yang sebenarnya. Yang dimaksud
dengan masalah disini umumnya ialah berupa pertanyaan yang mengandung
unsur-unsur apa, mengapa, dan bagaimana suatu objek yang akan diteliti.
2)
Penyusunan hipotesis
Pengujian
hipotesis dapat dilakukan dengan melakukan pengamatan atau observasi dan dapat
dilakukan dengan melalui eksperimen. Pengujian hipotesis tidak berarti harus
membenarkan hipotesis karena suatu hipotesis dapat ditolak kebenarannya bila
hasil-hasil eksperimen atau observasi tersebut ternyata tidak mendukungnya.
3)
Pengumpulan data
Yaitu mengumpulkan
data yang ada hubungannya dengan masalah tersebut dan yang relevan dengan
hipotesis yang telah disusun. Pengumpulan data ini antara lain dapat dilakukan
dengan mencari informasi dari buku-buku sumber atau dari orang yang dianggap
banyak mengetahui tentang masalah tersebut (resouce persons).
4)
Pengujian hipotesis
Pengujian
hipotesis dapat dilakukan dengan melakukan pengamatan atau observasi dan dapat
dilakukan dengan melalui eksperimen. Pengujian hipotesis tidak berarti harus
membenarkan hipotesis karena suatu hipotesis dapat ditolak kebenarannya bila
hasil-hasil eksperimen atau observasi tersebut ternyata tidak mendukungnya.
5)
Pengambilan kesimpulan
Berdasarkan hasil
analisis data dan hasil eksperimen yang telah dilakukan pada proses pengujian
hipotesis ditarik kesimpulan hipotesis mana yang ditolak dan hipotesis mana
yang diterima. Kesimpulan yang diambil merupakan pengetahuan yang telah di uji
kebenarannya. Kesimpulan tersebut juga merupakan jawaban terhadap masalah yang
diteliti atau dipecahkan, yang dikomunikasikan dalam bentuk laporan hasil
penelitian. Kecuali itu dari suatu hasil penelitian, biasanya timbul
masalah-masalah baru yang perlu diteliti.
E. SIKAP ILMIAH
Pada
waktu memecahkan masalah dengan menggunakan metoda ilmiah seorang ilmuwan atau
pengguna metoda ilmiah tersebut, dituntut memiliki sikap-sikap tertentu, agar
kesimpulan yang diperolehnya bersifat objektif. Sikap tersebut disebut sikap
ilmiah yang antara lain sebagia berikut :
1.
Objektif terhadap fakta atau kenyataan.
Dengan jujur dia
akan menyatakan suatu fakta sesuai dengan kenyataan dan tidak dipengaruhi oleh
perasaannya serta pertimbangan lain.
2.
Tidak tergesa-gesa mengambil kesimpulan atau keputusan, bila belum cukup
fakta yang dikumpulkan yang dapat menunjang kesimpulan atau keputusan itu.
3.
Berhati terbuka
Artinya bersedia
mempertimbangkan pendapat atau penemuan orang lain, sekalipun pendapat atau
penemuan orang lain itu bertentangan atau tidak sesuai dengan pendapatnya
sendiri.
4.
Bersikap tidak memihak terhadap sesuatu pendapat tertentu tanpa
alasan-alasan yang berdasarkan fakta.
5.
Metoda ilmiah melatih kita untuk tidak percaya kepada takhayul atau sifat
untung-untungan, karena percaya bahwa di alam ini sesuatu terjadi melalui
proses tertentu.
6.
Dapat bekerja sama dengan orang-orang lain dan bersedia mengkomunikasikan
dan mengumumkan hasil penelitiannya.
7.
Selalu memiliki rasa ingin tahu tentang apa, mengapa dan bagaimana sesuatu
gejala yang dijumpainya.
8.
Memiliki ketekunan dan kesabaran serta ketelitian dalam melakukan
eksperimen, observasi dan dalam mengumpulkan data serta memecahkan masalah.
F. NILAI-NILAI IPA
1)
Nilai praktis
Penerapan dari
penemuan-penemuan IPA telah melahirkan teknologi yang secara langsung dapat
dimanfaatkan oleh masyarakat. Sebaliknya teknologi telah membantu mengembangkan
penemuan-penemuan baru yang secara tidak langsung juga bermanfaat bagi
kehidupan. Oleh karena itu, IPA telah membuka jalan ke arah penemuan-penemuan
yang secara langsung dan tidak langsung dapat bermanfaat. Dengan demikian IPA
mempunyai nilai praktis yaitu sesuatu yang bermanfaat dan berharga dalam
kehidupan sehari-hari.
2)
Nilai intelektual
Metoda ilmiah yang
digunakan dalam IPA banyak dimanfaatkan manusia untuk memecahkan masalah. Tidak
saja masalah-masalah alamiah tetapi juga masalah-masalah sosial, ekonomi, dan
lain-lain.
3)
Nilai-nilai sosial-ekonomi-politik
IPA mempunyai
nilai-nilai sosial-ekonomi-politik berarti, kemajuan IPA dan teknologi suatu
negara, menyebabkan negara tersebut memperoleh kedudukan yang kuat dalam
percaturan sosial-ekonomi-politik internasional.
4)
Nilai keagamaan dari IPA
Banyak orang
berprasangka, dengan mempelajari IPA dan teknologi secara mendalam akan
mengurangi kepercayaan manusia kepada Tuhan. Prasangka tersebut didasarkan pada
alasan bahwa IPA hanya mempelajari benda dan gejala-gejala kebendaan. Prasangka
ini tidak benar makin mendalam orang mempelajari IPA, makin sadarlah orang itu
akan adanya kebenaran hukum-hukum alam, sadar akan adanya suatu ketertiban di
dalam alam raya ini dengan maha pengaturnya.
Nilai-nilai
kependidikan dalam IPA.
a)
Kecakapan bekerja dan berfikir secara teratur dan sistematis menurut
langkah-langkah metoda ilmiah yang sering dipergunakannya.
b)
Ketrampilan dan kecakapan dalam mengadakan pengamatan, mempergunakan
alat-alat eksperimentasi untuk memecahkan masalah.
c)
Memiliki sikap ilmiah yang diperlukan dalam memecahkan masalah baik
kaitannya dengan pelajaran IPA maupun dalam kehidupan.
Sebagai alat pendidikan yang berguna untuk mencapai tujuan pendidikan, maka
pendidikan IPA di sekolah mempunyai tujuan-tujuan tertentu yaitu :
a)
Memberikan pengetahuan kepada siswa tentang dunia tempat kita hidup dan
tentang bagaimana kita harus bersikap yang benar terhadap alam.
b)
Menanamkan sikap hidup ilmiah, yang harus dibawanya dalam perjalanan
hidupnya dan bukan hanya dalam memecahkan masalah ilmiah saja.
c)
Memberikan ketrampilan untuk melakukan pengamatan, pengukuran dan
menggunakan alat-alat..
d) Mendidik siswa untuk mengenal,
mengetahui cara kerja serta menghargai para ilmuwan dan penemuan-penemuannya
yang telah berguna bagi dunia
- Konsep hakikat IPA sebagai proses
Proses adalah urutan atau
langkah-langkah suatu kegiatan untuk memperoleh hasil pengumpulan data melalui
metode ilmiah.
Contoh:
pengamatan tentang tumbuhan kacang hijau ditempat terang dan ditempat gelap.
Tahapan dalam proses penelitian
adalah:
Ø Observasi
Adalah pengamatan suatu objek
berdasarkan ciri-cirinya dengan menggunakan beberapa indera.
Contoh: pengamatan ciri-ciri
tanaman yang tumbuh ditempat gelap.
a. Daunnya kuning kecil
b. Batangnya lebih panjang
c. Lebih cepat tumbuh
Ø Klasifikasi
Adalah pengelompokan objek
pengamatan berdasarkan perbedaan dan persamaan sifat yang dimiliki.
Contoh: klasifikasi tumbuhan
ditempat terang dan ditempat gelap
a. Bentuk daun
b. Batang tumbuhan
c. Warna tumbuhan
d. Tinggi tumbuhan
Ø Interpretasi
Adalah menafsirkan data-data yang
telah diperoleh dari kegiatan observasi.
Contoh:
daunnya kuning kecil pendek dan pertumbuhannya lambat adalah tumbuhan kacang
hijau ditempat gelap, sedangkan daunnya lebar panjang, berwarna hijau dan
pertumbuhannya cepat adalah tumbuhan kacang hijau ditempat terang.
Ø Prediksi
Adalah memperkirakan apa yang
akan terjadi berdasarkan kecenderungan atau pola hubungan yang terdapat pada
data yang telah diperoleh.
Contoh: kacang hijau akan tumbuh
jika ditaruh ditempat yang gelap.
Ø Hipotesis
Adalah suatu pernyataan berupa
dugaan tentang kenyataan-kenyataan yang terdapat dialam melalui proses
pemikiran.
Contoh:
kacang hijau akan lebih lambat tumbuh jika ditaruh ditempat gelap dan akan
lebih cepat tumbuh apabila ditaruh ditempat yang terang.
Ø Mengendalikan variable
Adalah mengatur variable
sedemikian rupa sehingga perbedaan pada akhir eksperimen adalah benar-benar
karena pengaruh variabel yang diteliti. Variabel terdiri dari 3 yaitu:
a. Variabel bebas/variabel peubah: faktor yang menjadi
penyebab terjadi perubahan terhadap faktor yang lain. Contoh: cahaya
mempengaruhi pertumbuhan tumbuhan.
b. Variabel terikat adalah vaktor yang mempengaruhi
atau diubah. Contoh: tanaman
c. Variabel control adalah variabel yang dibuat tetap.
Contoh: wadah dan kapas
Ø Merencanakan dan melaksanakan penelitian
eksperimen
Penelitian dapat dipecahkan
menjadi beberapa tahap dan dikembangkan kepada anak didik satu persatu antara
lain:
a. menetapkan masalah penelitian: menetapkan suatu
masalah yang dijawab melalui suatu penelitian.
Contoh: pertumbuhan pada kacang
hijau
b. Menetapkan hipotesis penelitian
Contoh:
benih kacang hijau yang berada ditempat gelap akan lebih lambat tumbuh apabila
benih kacang hijau yang berada ditempat terang.
c. Menetapkan alat dan bahan yang akan digunakan
Contoh: kapas, wadah, air dan
biji kacang hijau
d. Menetapkan langkah-langkah percobaan serta waktu
yang dibutuhkan
Contoh: 1. persiapan: alat,
tempat, tabel kerja dan regu kerja.
2.
pelaksanaan: penanaman.
3.
penyelesaian: penimbangan dan pengukuran
Ø Menetapkan format tabulasi data
H.
Konsep hakikat IPA sebagai produk
Produk adalah hasil yang
diperoleh dari suatu pengumpulan data yang disusun secara lengkap dan
sistimatis.
Ø
IPA
sebagai produk ada 4 antara lain:
1.fakta adalah pernyataan
tentang benda yang benar-benar ada atau terjadi
Contoh: Kupang adalah
ibu kota propinsi NTT
2.Konsep adalah kumpulan dari
beberapa fakta yang saling berhububgan
Contoh: manusia
3.prinsip adalah kumpulan
dari beberapa konsep
Contoh: tumbuhan akan tumbuh
keatas
4.teori atau hukum adalah
prinsip-prinsip yang sudah diterima
Contoh: teori Jean Peaget
I.
IPA sebagai sikap ilmiah
Beberapa aspek sikap ilmiah
yang dapat dikembangkan pada diri sendiri yakni:
1.sikap ingin tahu
2.sikap ingin
mendapatkan sesuatu
3.sikap kerja sama
4.sikap tidak putus asa
5.sikap tidak berprasangka
6.sikap mawas diri
7.sikap bertanggung jawab
8.sikap berpikir bebas
9.sikap kedisiplinan diri
Tentang hubungan
nilai-nilai IPA dan agama ini, ilmuwan terkenal Albert Einstein menggambarkan
dalam ungkapan sebagai berikut “Ilmu pengetahuan tanpa agama adalah buta dan
agama tanpa ilmu pengetahuan adalah lumpuh”.
1)
Nilai-nilai kependidikan dalam IPA.
Sekitar satu abad
yang lampau, karena pelajaran IPA lebih ditekankan pada fakta-fakta saja,
ahli-ahli pendidikan belum mengangap IPA mempunyai kedudukan penting dalam
kurikulum sekolah. Kecuali itu pelajaran IPA pada waktu tersebut sedikit sekali
yang didasarkan atas penemuan-penemuan psikologi belajar.
Dengan makin berkembangnya IPA dan
teknologi serta diterapkannya psikologi belajar pada pelajaran IPA, maka IPA
diakui bukan hanya suatu pelajaran melainkan pula suatu alat pendidikan.
Pelajaran IPA bersama-sama dengan pelajaran lain merupakan alat untuk mencapai tujuan
pendidikan. Nilai-nilai IPA apakah yang dapat ditanamkan pada pelajaran IPA?
d)
Kecakapan bekerja dan berfikir secara teratur dan sistematis menurut
langkah-langkah metoda ilmiah yang sering dipergunakannya.
e)Ketrampilan dan kecakapan
dalam mengadakan pengamatan, mempergunakan alat-alat eksperimentasi untuk
memecahkan masalah.
f)
Memiliki sikap ilmiah yang diperlukan dalam memecahkan masalah baik
kaitannya dengan pelajaran IPA maupun dalam kehidupan.
Sebagai alat pendidikan yang berguna untuk mencapai tujuan pendidikan, maka
pendidikan IPA di sekolah mempunyai tujuan-tujuan tertentu yaitu :
- Memberikan pengetahuan kepada siswa tentang dunia tempat kita hidup dan tentang bagaimana kita harus bersikap yang benar terhadap alam. Dengan pengetahuannya, siswa diharapkan dapat memanfaakan dan mengelola sumber daya alam secara tepat.
- Menanamkan sikap hidup ilmiah, yang harus dibawanya dalam perjalanan hidupnya dan bukan hanya dalam memecahkan masalah ilmiah saja. Sikap ini timbul dari kesadaran akan pentingnya metoda dan sikap ilmiah yang biasa digunakan oleh para ahli IPA. Dengan memberikan latihan kepada siswa untuk memecahkan masalah secara ilmiah, siswa akan mampu mencari jawab persoalan-persoalan yang dihadapi dalam hidupnya secara ilmiah.
- Memberikan ketrampilan untuk melakukan pengamatan, pengukuran dan menggunakan alat-alat. Latihan ketrampilan ini dapat mengembangkan bakat ketrampilan tanga siswa yang berguna untik dasar-dasar ketrampilan industri. Praktikum, percobaan-percobaa dalam pelajaran IPA adalah bagian penting yang bermanfaat dalam mencapai tujuan pendidikan IPA. Kecuali itu pendidikan IPA harus dapat memberikan untuk tumbuhnya ketrampilan-ketrampilan dasar ini.
- Mendidik siswa untuk mengenal, mengetahui cara kerja serta menghargai para ilmuwan dan penemuan-penemuannya yang telah berguna bagi dunia. Yang perlu kita didikkan kepada para siswa untuk menghargai para ilmuwan itu, adalah mengetahui bagaimana penemuan-penemuan itu dilakukan, menghargai jasa pengorbanannya. Dengan demikian siswa akan tergugah untuk melakukan percobaan dan penemuan-penemuan baru yang berguna bagi manusia.
PERANAN MATEMATIKA TERHADAP ILMU
PENGETAHUAN ALAM
Menurut
dugaan sejarah, kemampuan manusia untuk mulai dapat menulis sama tuanya dengan
kemampuan manusia untuk dapat berhitung, yaitu kurang lebih 10.000 tahun
sebelum masehi. Tulisan itu pada hakekatnya simbol dari apa yang ia tulis.
Berhitung,
pada awal mulanya berbentuk korespondensi persatuan dari onyek yang dihitung.
Misalnya sesorang ingin menghitung berapa jumlah ternaknya, maka ternak itu
dimasukkan ke dalam kandang satu persatu. Tiap ekor diwakili oleh satu batu
kecil, maka jumlah ternaknya adalah jumlah batu kecil itu. Dengan sekantung
batu-batu itu ia dapat mengontrol apakah ada ternak yang belum kembali atau
hilang atau malah bertambah karena beranak.
Jadi,
setiap awal kehidupan manusia matematika itu merupakan alat bantu untuk
mengatasi setiap permasalahan menghadapi lingkungan hidupnya. Sumbangan
matematika terhadap perkembangan IPA sudah jelas bahkan boleh dikatakan bahwa
tanpa matematika IPA tidak akan berkembang.
N. MANFAAT PENEMUAN ILMU PENGETAHUAN ALAM
- dengan ditemukannya mikroskop dapat mempermudah manusia dalam melakukan penelitian benda-benda yang sangat kecil
- Dalam ilmu sosiologi. Dengan belajar Ilmu Pengetahuan Alam maka kita dapat mengetahui bagaimana berinteeaksi dengan lingkungan, dan bagaimna mengelola lingkungan dengan baik.
- Dalam ilmu agama. Dengan belajar Ilmu pengetahuan alam kita dapat mengetahui ciptaan Allah yang begitu besar dan bisa mensyukuri ciptaan Allah tersebut.
- Ilmu biologi dapat membantu manusia bagaimana cara bercocok tanam, cara menghasilkan tumbuhan , misalnya jeruk yang persis sama dengan induknya, cara berternak dengan menghasilkan produk peternakan yang banyak dalm waktu singkat sehingga dapat memenuhi kebutuhan manusia.
- Pembuatan obat dalam ilmu kimia dapat membantu makhluk hidup untuk melawan berbagai penyakit.