Jumat, 25 Mei 2012

algae


a.      Karakteristik Umum Algae
A.Habitat Alga
           Penyebaran makro alga dibatasi oleh daerah litoral dan sub litoral dimana masih terdapat sinar matahari yang cukup untuk dapat berlangsungnya proses fotosintesa. Didaerah ini merupakan tempat yang cocok bagi kehidupan alga karena terdiri atas batuan. Daerah intertidal pada pantai yang berbatu-batu mempunyai sifat tertutup sesuai daerah alga merah atau alga coklat terutama alga dari genus facus alga yang sering disebut rumput laut (seaweeds). Biasanya makro alga sedikit terdapat diperairan yang dasarny berlumpur atau berpasir karena sangat terbatas benda keras yang cukup kokoh untuk tempatnya melekat. Umumnya ditemukan melekat pada terumbu karang, batuan, potongan karang, cangkang molusca, potongan kayu dan sebagainya
Penyebaran dan pertumbuhan seaweeds disuatu perairan pantai sangat dipengaruhi oleh faktor-faktor salinitas, intensitas cahaya matahari, dan turbiditas dan juga tipe substrat dan kedalaman dasar laut adalah dua faktor penting yang menentukan kehadiran suatu jenis
alga bersel banyak kebanyakan melekat pada batuan atau dasar yang keras diperairan dangkal. Alga ini melekat dengan
Menggunakan organ yang kuat memegang tetapi bukan akar dan sering kali membentuk hutan yang luas (kelp beds) tepat dibawah garis air surut atau pasang surut
Tumbuhan alga merupakan tumbuhan tahun yang hidup di air, baik air tawar maupun air laut, setidak-tidaknya selalu menempati habitat yang lembab atau basah.
Tubuh alga menunjukkan keanekaragaman yang sangat besar, tetapi sernua selnya selalau jelas mempunyal inti dan plastida dan dalam plastidnya terdapat zat-zat warna derivat kiorofil yaltu kiorofil a, b atau kedua-duanya. Selain derivat-derivat klorofil terdapat pula zat-zat warna lain yang justru kadang-kadang lebih inenonjol dan menyebabkan ketompok-kelompok ganggang tertentu diberi nama menurut warna tadi.
Zat-zat warna tersebut berupa fikosianin (berwama biru), fikosantin (berwarna pirang), fikoeritrin (he merah). Disamping itu juga diternukan zat-zat warna santofli dan karoten
.
Berdasarkan habitat yang ditempatinya diperairan , dibedakan atas:
a. Ganggang Subbaerial yaitu ganggang yang hidup didaerah permukaan,
b. Ganggang Intertidal, yaitu ganggan secara periodic muncul kepermukaan karena
           naik turun air akibat pasang surut. 
c. Ganggang Subritorsal, yaitu ganggang yang berada dibawah permukaan air,
d. Ganggang Edafik, yaitu ganggang yang hidup diddalam tanah pada dasar perairan
              B.Pigmen
Ganggang memiliki pigmen hijau daun yang disebut klorofil sehingga dapat melakukan fotosintesis. Selain itu juga memiliki pigmen – pigmen tambahan lain yang dominan. Ganggang memiliki ukuran yang beraneka ragam ada yang mikroskopis, bersel satu, berbentuk benang atau pita , atau bersel banyak berbentuk lembaran. Dalam perairan ganggang merupakan penyusun vitoplankton yang biasanya melayang – laying didalam air, tetapi juga dapat hidup melekat didasar perairan disebut neustonik.
Ganggang ini hidup di laut, bentuk tubuh seperti rumput sehingga disebut dengan rumput laut. Tubuh bersel banyak bentuk seperti lembaran. Warna merah karena mengandung pigmen fikoeritrin. Reproduksi seksual dengan peleburan antara spermatozoid dan ovum menghasilkan zigot. Zigot tumbuh menjadi ganggang merah. Contoh gangganng merah adalah Euchema spinosum, Gelidium, Rhodymenia dan Scinata. Euchemma spinosum merupakan penghasil agar-agar di daerah dingin. Ganggang merah mempunyai pigmen yang disebut fikobilin yang terdiri dari fokoeritrin (merah) dan fikosianin (biru). Hal ini memungkinkan ganggang yang hidup di bawah permukaan laut menyerap gelombang cahaya yang tidak dapat diserap oleh klorofil. Kemudian pigmen ganggang ini menyampaikan energi matahari ke molekul klorofil.
          C.Cadangan makanan
Alga menyimpan hasil kegiatan fotosintesis sebagal hasil bahan makanan cadangan didalam selnya. Sebagal contoh adalah alga hijau yang dapat menyimpan pati seperti pada tumbuhan tingkat tinggi.
Alga adalah organisme berkloroplas yang dapat mneghasilkan oksigen mclalui proses fotosintesis. Ukuran alga beragam dan beberapa micrometer sarnpai beberapa meter panjangnya. Alga tersebar luas di alam dan dijumpai hanipir di segala macam lingkungan yang terkena sinar matahari
Kebanyakan alga adalah organisme akuatik yang tumbuh pada air tawar atnu air laut. Beberapa .icnis alga fotosintetik yang menggunakan CO sebagai sumber karbon dapat tumbuh dengan baik di tempat gelap (lengan mcnggunnkun senyawa organic sebagai sumber karbon, jadi bcrubah dan metabol isme fotosintesis menja
di metabolisme pernafasan dan perubahan ini bergantung pada keberadaan matahari.
Alga memiliki sel-sel kloroplas yang berwarna hijau. mengandung kiorofil a dan b serta karcionoid. Pada kloroplas terdapat pirenoid has
il asimilasi berupa tepung dan lemak. Cloropyceae terdiri atas bagian kecil yang merupakan koloni berbentuk benang yang bercabang-cabang atau tidak adapula yang membentuk koloni yang menyerupai kormus tumbt ban tingkat tiriggi. Biasanyan hidup dalarn air tawar, menempatkan suatu bentos. Yang bersel besar dan ada pula yang hisup di air taut, terutama dekat pantai.
D.   Flagel
Pada ganggang hijau yang bergerak terdapat dua flagella yang sama panjang, macamnya adalah stikonematik, pantonematik, dan pantokronematik, Pada sel yang dapat bergerak terdepat vakuola kontraktil didalam sitoplasmanya, vakuola ini berfungsi sebagai alat osmoregulasi
Algae mempunyai bermacam-macam bentuk tubuh:
1.    Bentuk uniseluler: bentuk uniseluler yang berflagela dan yang tidak berflagela.
2.    Bentuk multiseluler:
a. koloni yang motil,
b. koloni yang kokoid
2.    Agregasi: bentuk palmeloid, dendroid, dan rizopoidal
3.    Bentuk filamentik: filamen sederhana, filamen bercabang, filamen heterotrikh, filamen pseudo
parenkhimatik yang uniaksial dan multiaksial.
4.    Bentuk sifon/pipa.
5.    Pseudoparenkhimatik
             E.Stuktur  tubuh sel
Bentuk tubuh ada yang bulat, filament, lembaran, dan ada yang menyerupai tumbuahn tinggi, misalnya bryopsis.
Tubuh alga menunjukkan keanekaragaman yang sangat besar, tetapi sernua selnya selalau jelas mempunyal inti dan plastida dan dalam plastidnya terdapat zat-zat warna derivat kiorofil yaltu kiorofil a, b atau kedua-duanya. Selain derivat-derivat klorofil terdapat pula zat-zat warna lain yang justru kadang-kadang lebih menonjol dan menyebabkan ketompok-kelompok ganggang tertentu diberi nama menurut warna tadi.
              F.Dinding Sel
Macam bentuk tubuh ganggan yaitu berselsatu atau uniseluler , membentuk koloni berupa filament atau kolini yang tidak membentuk filament.
Sebagian ganggang yang uniseluler dapat bergerak atas kekuatan sendiri (motil), dan yang tidak dapat bergerak sendiri yaitu nonmotil.
Perbedaan dengan tubuh uniseluler yang mikroskosis, pada ganggang yang membentuk koloni berupa filament berukuran cukup besar, sehingga dapat dilihat dengan mata telanjang, sel yang terletak paling bawah pada filament membentuk alat khusus untuk menempel pada batu, batang pohon, atau lumpur. Alat tersebut dinamakan pelekat.
Koloni ganggang yang tidak membentuk filamnen umumnya berbentuk pola atau pipih tanpa pelekat.Sedangkan ganggang yang membentuk koloni tanpa filament, taupun koloni yang berupa filament, reproduksi melalui fragmentasi. Fragmentasia dalah terpecah – pecahnya koloni menjadi beberapa bagian
Ganggang masuk ke dalam kelompok bakteri. Ganggang memiliki struktur sel prokariotik seperti halnya bakteri, dan bisa melakukan fotosintesis langsung karena memiliki klorofil. Sebelumnya, ganggang ini dikenal dengan sebutan Cyanophyta dan bersama bakteri masuk ke dalam kingdom Monera. Akan tetapi dalam perkembangan selanjutnya, diketahui bahwa ganggang ini memiliki karakteristik bakteri sehingga dimasukkan ke dalam kelompok bakteri (Eubacteria).
                G.    Inti sel
Inti ganggang ini memiliki membrane, sehingga bentuknya tetap, disebut eukarion.
            H.    Pekembangbiakan
Reproduksi akan menghasilkan dua sel anakan yang masing – masing akan menjadi individu baru, terjadi pada ganggang bersel tunggal.
Sedangkan ganggang yang membentuk koloni tanpa filament, taupun koloni yang berupa filament, reproduksi melalui fragmentasi. Fragmentasia dalah terpecah – pecahnya koloni menjadi beberapa bagian
perkembangbiakan alga ada dua macam yaitu secara aseksual san seksul. Secara aseksual terjadi pada alga hijau dan alga pirang dimana perkembangbiakan dilakukan dengan cara membentuk zoospora yang dilengkapi flagel berambut. Sedangkan perkembangbiakan alga hijau adalah anisogami dimana gamet jantan selalu bergerak mendekati gamet betina dengan cara kemotaksis. Perkembangbiakan seksual pada alga pirang dengan isogami dan anisogami.
Pada hakekatnya alga tidak memiliki akar, batang dan daun yang berfungsi seperti pada tumbuhan darat. Seluruh wujud alga terdiri dari semacam batang yang disebut thallus, hanya bentuknya yang beraneka ragam. Substansinya pun bermacam-macam ada yang lunak, keras mengandung kapur atau berserabut
              2.Morfologi Alga secara Umum
Makro alga mempunyai bentuk yang bermacam-macam. Selain tubuh berbentuk Thallus ciri lainnya adalah bahwa dinding selnya dilapisi lendir dan bersifat autotrof yang dapat hidup sendiri tanpa tergantung pada makhluk lain. Secara ekologi makro alga mempunyai beberapa fungsi penting didaerah pesisir.
Alga (Ganggang) termasuk tumbuhan tingkat rendah yang berukuran makroskopis, dan susunan kerangka tubuhnya tidak dapat dibedakan antara akar, batang dan daun, sehingga keseluruhan tubuhnya dikenal dengan nama Thallus. Beberapa tumbuhan mempunyai bentuk kerangka tubuh menyerupai tumbuhan berakar, berbatang dan berdaun atau berbuah, tetapi semua bentuk tubuh tumbuhan tersebut sebetulnya hanyalah thlallus.
Rumput laut atau seaweeds termasuk tumbuhan thallus yang banyak dijumpa hampir diseluruh perairan pantai Indonesia, terutama dipantai yang mempunyai rataan terumbu karang. Didalam perairan rumput laut menempati posisi sebagai produsen primer yang menyokong kehidupan biota lain pada tropik level yang lebih tinggi.
Tubuh alga berupa thallus dan memiliki struktur yang sangat bervariasi kadang-kadang menyerupai kormus tumbuhan tinggkat tinggi. Bentuk thallus alga makroskopis bermacam-macam antara lain bulat, pipih, gepeng bulat seperti kantong dan seperti rambut. Thalli ada yang tersusun uniseluler dan multiseluler.
Percabangan thallus ada yang dichotomus (bercabang dua terus menerus), pectinate (sederet searah pada satu sisi thallus utama ), pinnate (bercabang dua-dua pada sepanjang thallus utama secara berseling), ferticinate (cabangnya berpusat melingkari aksis atau sumbu utama), dan ada juga yang sederhana tidak bercabang. Sifat substansi thalli juga beraneka ragam ada yang lunak seperti gelatin (gelatinous), keras mengandung zat kapur (calcareous), lunak seperti tulang rawan (cartilaginous) dan berserabut (spongious)
Pigmen yang terdapat dalam thallus makro alga dapat digunakan untuk membedakan berbagai kelasnya. Pigmen ini dapat pula  menentukan warna thallus sehingga diketahui kelasnya misalnya Chlorophyceae, Phaeophyceae, Rhodophyceae dan Cyanophyceae. Pigmen ini antara lain klorofil, karoten, fikoeritrin, dan fikosanin yang merupakan pigmen utama disamping pigmen-pigmen yang lainnya                        





























b.      Klasifikasi Algae
1. Phaeophyta ( Alga Cokelat )
            Warna alga coklat ditimbulkan oleh adanya pigmen coklat ( fukosantin) yang secara dominan menyelubungi warna hijau dari klorofil pada jaringan. Selain fukosantin , alga coklat juga mengandung pigmen lain seperti klorofil a , klorofil c , violasantin, β-karoten, dan diadinosantin. Alga coklat merupakan alga yang memiliki talus terbesar dibandingkan dengan jenis alga yang lain. Pada kondisi yang sesuai, alga coklat raksasa dapat mencapai panjang 100 meter dan kecepatan tumbuh mencapai 15 cm per hari.
 Contoh ganggang coklat;
1. Focus serratus
2. Makro cystis pyrefera
3. Sargassum vulgare
4. Turbinsaris decurrens
Ciri – ciri alga coklat atau phaeophyta adalah sebagai berikut :
1.      Ukuran talus mulai dari mikroskopis sampai makroskopis. Bentuk tegak, bercabang atu filament tidak bercabang.
2.      Memiliki kloroplas tunggal. Ada kloroplas yang berbentuk lempengan discoid (cakram) dan ada yang berbentuk benang.
3.      Memiliki pirenoid yang terdapat didalam kloroplas. Pirenoid merupakan tempat menyimpan cadangan makanan . cadangan makanan yang terdapat pada laga ini berupa berupa laminarin.
4.      Bagian dalam dinding sel tersusun dari lapisan selulosa, sedangkan bagian luar tersusun dari gumi. Pada dinding sel dan ruang antarsel terdapat asam alginate (algin).
5.      Mempunyai jaringan transportasi air dan zat makanan yang analog dengan jaringan transportasi pada tumbuhan darat.
Habitat Phaeophyta :
Phaeophyta atau alga coklat biasanya hidup di air laut yang bersuhu agak dingin dan sedang. Hanya ada beberapa jenis alga coklat yang hidup di air tawar. Di daerah subtropics, pheophyta biasanya hidup di kedalaman 220 meter pada air yang jernih.
Cara hidup Phaeophyta :
Phaeophyta bersifat autotrof. Fotosintesis terjadi di helaian yang menyerupai daun. Gula yang dihasilkan di transfortasikan di tangkai yang menyerupai batang.

Peranan Phaeophyta dalam kehidupan:
Phaeophyta bermanfaat bagi industry makanan dan farmasi. Asam alginate yang merupakan bagian koloid dari phaephyta digunakan dalam pembuatan es krim, pil, tablet, salep, obat pembersih gigi losion, dank rim sehabis bercukur. Selain itu, phaeophyta digunakan untuk makanan ternak dan sebagai pupuk karena kandungan nitrogen dan kaliumnya cukup tinggi sedangkan fosfornya rendah.
Reproduksi Phaeophyta :
Reproduksi phaeophyta terjadi secara aseksual dan seksual. Reproduksi aseksual dengan pembentukan zoospore berflagela dan fragmentasi, sedangkan reproduksi seksual terjadi secara oogami atau isogami.
2. Alga Merah ( Rhodophyta)
Alga merah berwarna merah sampai ungu, tetapi ada juga yang lembayung atau kemerah – merahan. Kromatopora berbentuk cakram atau lembaran dan mengandung klorofil a, klorofil b, dan karotenoid. Akan tetapi, warna lain tertutup oleh warna merah fikoeritrin sebagai figmen utama yang mengadakan fluoresensi. Jenis rhodophyta tertentu memiliki fikosianin  yang member warna biru. Contoh Alga merah : Laurencia sp.


Ciri-ciri Rhodophyta :
1.      Alus berupa helaian atau berbentuk seperti pohon. Banyak alga merah yang dilapisi kalsium karbonat.
2.      Tidak memiliki flagella.
3.      Dinding sel terdiri dari komponen yang berlapis-lapis. Dinding sel sebelah dalam tersusun dari mikrofibril, sedangkan sisi luar tersusun dari lendir. Komponen kimia mikrofibril terutama adalah xilan, sedangkan komponen kimia dinding mikrofibril luarnya adalah manan. Dinding sel alga merah mengandung polisakarida tebal dan lengket yang bernilai komersial.
4.      Memiliki pigmen fotosintetik fikobilin dan memiliki pirenoid yang terletak dalam kloroplas. Pirenid berfungsi untuk menyimpan cadangan makanan atau hasil asimilasi. Hasil asimilasinya adalah sejenis karbohidrat yang disimpan dalam bentuk tepung fluorid, fluoridosid ( senyawa gliserin dan galaktosa ) dan tetes minyak. Tepung fluorid jika ditambah iodium menunjukkan warna kemerah-merahan.
Cara hidup Rhodophyta :
Alga merah umumnya bersifat autotrof. Akan tetapi ada pula yang hetrotrof, yaitu yang tidak memiliki kromatofora dan biasanya bersifat parasit pada alga lain.
Habitat Rhodophyta :
Rhodophyta umumnya hidup di laut yang dalam, lebih dalam dari tempat hidup Phaeophyta. Sepertiga dari 2500 spesies yang telah diketahui , hidup di perairan tawar dan ada juga yang hidup di tanah. Biasanya organism ini merupakan penyusun terumbu karang laut dalam.  Alga merah berperan penting dalam pembentukan endapan berkapur, baik di lautan maupun di perairan tawar.
Reproduksi Rhodophyta :
Alga merah dapat bereproduksi secara seksual dan aseksual. Reproduksi seksual terjadi melalui pembentukan dua anteridium pada ujung-ujung cabang talus. Anteridium menghasilkan menghasilkan gamet jantan yang disebut spermatium. Gametangium betina disebut karpogonium yang terdapat pada ujung cabang lain.
Reproduksi aseksual terjadi dengan membentuk tetaspora . tetaspora akan menjadi gametangium jantan dan gametangium betina. Gametangium jantan dan betina akan bersatu dan membentuk karposporofit. Karposporofit kemudian akan menghasilkan tetaspora.
Contoh anggota Rhodophyta : Corallina , Palmaria, Gelidium, Gracilaria, Eucheuma.
Peranan Rhodophyta dalam kehidupan :
Alga merah jenis tertentu dapat menghasilkan agar yang dimanfaatkan antara lain sebagai bahan makanan dan kosmetik misalnya Eucheuma spinosum. Di beberapa negara, misalnya Jepang, algamerah ditananm sebagai sumber makanan. Selain itu juga dipakai dalam industry agar , yaitu sebagai bahan yang dipakai untuk mengeraskan atu memadatkan media pertumbuhan bakteri. Beberapa alga merah yang dikenal sebagai alga koral menghasilkan kalsium karbonat di dinding selnya. Kalsium karbonat ini sangat kuat dalam menghadapi terjangan ombak. Kelebihan ini menjadikan alga koral memiliki peran penting dalam pembuatan terumbu karang.

3. CHLOROPHYTA ( Alga Hijau)
Alga hijau merupakan kelompok terbesar dari vegetasi alga. Alga hijau termasuk dalam divisi chlorophyta bersama charophyceae. Divisi ini berbeda dengan divisi lainnya karena memiliki warna hijau yang jelas seperti pada tumubuhan tingkat tinggi karena mengandung pigmen klorofil a dan klorofil b lebih dominan dibandingkan karotin dan xantofil. Hasil asimilisasi beberapa amilum, penyusunnya sama pula seperti pada tumbuhan tingkat tinggi yaitu amilose dan amilopektin.
Alga ini merupakan kelompok alga yang paling beragam, karena ada yang bersel tunggal, berkoloni, dan bersel banyak. Banyak terdapat didanau, kolam, tetapi banyak juga yang hidup di laut. Gangang hijau meliputi sebanyak sebanyak 7.000 spesies, baik yang hidup di air maupun di darat. Sejumlah gangang hijau tumbuh dalam laut, namun golongan ini secara keseluruhan lebih khas bagi gangang air tawar. Gangang hijau tidak menunjukkan derajat diferensiasi yang tinggi, sebatang tmbuhan biasanya merupakan bentuk bersel tunggal atau juga koloni-koloni yang berfilamen atau tanpa filamen. Pada beberapa genus misalnyaselada laut (Ulva) dan semak batu (Nitelia chara), tubuhnya lebih kompleks tetapi berukuran lebih kecil jika dibnadingkan gangang merah dan gangang coklat yang berukuran besar sekalipun. Gangang hijau sepanjang hidupnya dapat terapung bebas atau melekat.
Alga berperan sebagai produsen dalam ekosistem. Berbagai jenis alga yang hidup bebas di air terutama yang tubuhnya bersel satu dan dapat bergerak aktif merupakan penyusun phitoplankton. Sebagian besar fitoplankton adalah anggota alga hijau, pigmen klorofil yang dimilikinya efektif melakukan fotosintesis sehingga alga hijau merupakan produsen utama dalam ekosistem perairan.
Chlorella, salah satu anggota dari Chlorophyceae memiliki nilai gizi yang sangat tinggi dibandingkan sengan nilai jasad yang lainnya. Di dalam sel Chlorella masih pula memiliki chlorelin yaitu semacam antibiotik yang dapat menghambat pertumbuhan bakteri.
Beberapa anggota atau bagian yang tergabung dalam divisi chlorophyta mempunyai persamaan pigmen, tempat penyimpanan dan susunan chloroplas. Menurut Levavaseur (1989), bahwa pigmen-pigmen photosintesis daripada alga hijau berkhlorofil A dan B dan mengandung siphonaxanthin atau lutcin. Dan tempat penyimpanan makanan berupa pati.
Gangang hijau dapat dijadikan tumpuan utama dalam mempelajari evolusi, khususnya sebagai titik tolak garis evolusi, karena tumbuhan tingkat tinggi yang hidup di darat dan umumnya sedemikian terspesialisasinya, mungkin berasal dari gangang hijau purba. Bentuk-bentuk gangang hijau tertentu yang hidup sekarang ini mewakili tingkatan-tingkatan dalam evolusi tersebut, karena kemungkinan besar bahwa banyak gangang yang hidup sekarang telah mengalami perubahan hanya sedikit dalam kurun waktu geologis yang panjang dan boleh dikatakan tetap tinggal primitif. Jenis-jenis seperti itu tidak membentuk tipe-tipe yang lebih maju dan hanya dapat diwakili cabang-cabang rendah pada pohon evolusi. Teapi karena jenis gangang itu juga mewakili peranan tumbuhan purba dalam sejarah kehidupan organisme, maka tumbuhan ini tetap berfaedah sebagai bahan studi. Maka dalam pembahasan tentang gangang hijau ini, dapat kita pertimbangkan faktor-faktor apa saja yang mempengaruhi terjadinya evolusi bagi jenis-jenis lain serta tipe-tipe gangang yang lebih maju, dan petunjuk-petunjuk apa saja yang dapat memberikan sifat-sifat nenek moyang yang diturunkan kepada berbagai macam tumbuhan di muka bumi ini.


Ciri – ciri Chlorophyta :
1.      Ada yang bersel satu, ada yang membentuk koloni.
2.      Bentuk tubuhnya ada yang bulat, filament, lembaran, dan ada yang menyerupai tumbuhan tinggi.
3.      Bentuk dan ukuran kloroplas beraneka ragam, ada yang berbentuk seperti mangkok, busa, jala atau bintang.
4.      Pada sel reproduktif yang motil terdapat pigmen yang disebut stigma ( bintik mata merah ).
5.      Di dalam sitoplasma sel yang dapat bergerak terdapat vakuola kontraktil yang berfungsi sebagai alat osmoregulasi.
6.      Inti sel Chlorophyta memilik dinding, sehingga bentuknya tetap. Inti yang demikian disebut eukarion.
7.      Pada alga hijau yang motil terdapat dua flagel yang sama panjang.
Habitat alga ini di air tawar, air laut, dan tanah – tanah yang basah dan ada pula yang hidup di tempat kering. Alga hijau hidup secara autotrof. Alga ini berwarna hijau karena adanya klorofil a,b,β-karoten dan santofil. Ada pula yang bersimbiosis dengan jamur yang membentuk lumut kerak.
Reproduksi aseksual pada alga hijau terjadi dengan pembentukan zoospore , yaitu spora yang dapat bergerak dan berpindah tempat. Zoospore berbetuk seperti buah pir yang memiliki dua sampai empat bulu cambuk, vakuola kontraktil, dan satu stigma. Reproduksi seksual berlangsung dengan konjugasi, yaitu bersatunya zigospora. Zigospora tidak dapat bergerak.
Cara reproduksi dengan fragmentasi dan konyugasi.
contoh :
- Chlorella : bersel satu, bentuk bulat, kloroplas menyerupai mangkuk atau lonceng, hidup di air tawar/ laut/ payau/ darat, pembiakan vegetatif dengan pembelahan sel dan tiap sel membentuk 4 sel anakan. Beberapa ahli beranggapan ganggang ini dapat dimanfaatkan kelak untuk memproduksi bahan makanan baru bagi manusia, yakni protein, lemak dan karbohidrat.
- Ulva  : terdapat di dasar pantai berbatu, berupa lembaran yang disebut selada air dan dapat dimakan.
- Spiroggyra: berbentuk benang (filamen) silindris, hidup di kolam, sawah atau perairan yang airnya tidak deras, reproduksi vegetatif dengan fragmentasi, generatif dengan konyugasi yaitu dua Spirogyra yang bertonjolan berdekatan, kemudian dua tonjolan bergabung membentuk pembuluh, protoplasma isi sel yang berlaku sebagai gamet, gamet sel yang satu pindah ke gamet sel yang lain dan terjadilah plasmogami dan diikuti kariogami, hasil persatuan ini berupa zigospora diploid, zigospora mengadakan meiosis dan tumbuh menjadi benang baru yang haploid, dan hanya satu sel yang menjadi individu baru.
- Chlamidomonas: berbentuk bulat telur dengan dua flagelum, satu vakuola dan satu nukleus. Ditemukan butir stigma dan pirenoidyang berfungsi sebagai pusat pembentukan tepung (amilum). Reproduksi dilakukan membelah diri dan konyugasi.
- Euglena: juga dikelompokan ke dalam protozoa (hewan), karena selain mempunyai klorofil juga dapat berpindah tempat.
- Hydrodictyon: ditemukan di air tawar dan koloninya berbentuk jala. Reproduksi vegetatif dengan fragmentasi (pemisahan) sel koloni menghasilkan zoospora, sedang generatif dengan konyugasi sel gamet yang dilepas dari induknya menghasilkan zigospora.
- Oedogonium: biasanya melekat pada tanaman air, rumaha siput dan lain-lain.
- Chara : bentuknya seperti tumbuhan tingkat tinggi, terdapat di air tawar. Batang beruas-ruas dan tiap ruas bercabang kecil
.
Peranan ganggang hijau dalam kehidupan :
a.   Menguntungkan :
- sebagai plankton dan merupakan komponen penting dalam rantai makanan air tawar.
- dapat dipakai sebagai makanan, misal Ulva dan Chlorella.
- penghasil O2 dari proses fotosintesis yang diperlukan oleh hewan-hewan air.
b. Merugikan :
- ganggang hijau dapat mengganggu bila perairan terlalu subur, sehingga air akan berubah warna dan berbau.
Chlorophyta (algae hijau) adalah tumbuhan yang berwarna hijau yang mirip dengan tumbuhan tinggi berdasarkan pigmennya, khlorofil a dan b, karotin dan xantofil. Dinding sel terdiri dari sellulosa dan pektin, dan hasil fotosintesisnya adalah karbohidrat (tepung). Terdapat perkapuran pada beberapa jenis,. Jenis-jenis dari divisi ini adalah makroskopis, filamen, ( benang ), sefon ( bunga karang ) atau bentuk thallus.
4.Alga Keemasan ( Chrysophyta)
Alga keemasan bersel tunggal atau banyak, mempunyai komposisi pigmen yang beragam yaitu  klorofil a, klorofil c, karoten, xantofil dan fikosantin. Alga keemasan Hidup di tempat yang basah, laut, air tawar, dan merupakan  fitoplankton.
Contoh :
- Vaucheria : hidup di air atau tempat yang basah, berbentuk benang sering bercabang.
- Ochromonas : sel berbentuk bola, berstigma, flagel dua sama panjang, kloroplas berupa lembaran melengkung warna kekuningan.
- Diatome (Navicula atau ganggang kersik): hidup di air tawar, laut sebagai epifit dan mayoritas sebagai plankton. Contoh yang terkenal dari Diatome adalah Pinnularia sp. Cangkok Diatome dibuat dari bahan gelas yaitu silica.
Manfaat ganggang  keemasan :
Diatome (ganggang kersik) dapat dipakai sebagai penyerap nitrogliserin pada bahan peledak, sebagai campuran semen dan sebagai bahan penggosok.
Peranan ganggang dalam kehidupan :
1. Bidang industri
- Asam alginat yang dihasilkan ganggang perang berperan untuk pembuatan plastik, kosmetik dan tekstil.
- Navicula sp, yang mati membentuk tanah diatome dipakai sebagai bahan penyekat dinamit, penggosok dan saringan.
- Eucheuma spinosum (ganggang merah), merupakan penghasil agar-agar.
- Chlorella merupakan sumber karbohidrat dan protein.
- Fukus dan Laminaria, abunya menghasilkan yodium.
2. Bidang perikanan
Ganggang yang berupa fitoplankton merupakan makanan ikan di laut.
3. Dalam ekosistem
Pada ekosistem air ganggang berfungsi sebagai komponen produsen yang paling utama.
Alga ini memiliki pigmen keemasan (karoten) dan klorofil. Tubuh ada yang bersel satu, contohnya Ochromonas dan bentuk koloni, contohnya Synura sp;
 Ganggang keemasan (Chrysophayceae)
Kelompok ini paling beragam dalam komposisi pigmennya, dinding selnya, dan tipe flagella selnya. Dan mengandung klorofil a , klorofil c, karoten dan xactofil.
a. Ciri talus
1. Bentuk dapat berupa batang, telapak tangan , dan bentuk – bentuk campuran.
2. Pada ganggang keemasan yang bersel satu ada yang memiliki dua flagella jheterodinamik yaitu sebagai berikut,
a) Satu flagella memiliki tonjolan seperti rambut yang disebut mastigonema, flagella seperti ini disebut pleuronematik.
b) Satu flagella lagi tidak mempunyai tonjolan seperti rambut disebut akronematik, mengarah ke posterior.
3. Pada kloroplas pada ganggang jenis tertentu ditemukan pirenoid yang merupakan tempat persediaan makanan.
b. Habitat
Habitatnya di air tawar atau air laut, tempat – tempat yang basah, dan merupakan anggota [enyusun plankton.
c. Cara hidup
Ganggang keemasan hidup secara fotoautotrof, artinya dapat mensintesis makanan sendiri dengan memiliki klorofil untuk berfotosintesis.
d. Reproduksi
Reproduksi aseksual dengan membentuk auksospora dan pembelahan diri, sedangkan reproduksi seksual dengan oogami.
e. Peranan ganggang keemasan dalam kehidupan
Berguna sebagai bahan penggosok, bahan pembuat isolasi, penyekat dinamit, membuat saringan, bahan alat penyadap suara, bahan pembuat cat, pernis, dan piringan hitam.

5. Alga Api (Phyrrophyta)
Mengapa bisa disebut ganggang api:
1.Beberapa spesies ganggang api dapat berpendar sehingga laut tampak bercahaya padamalam hari(ini sebabnya ganggang api disebut ganggang yang berpenda.
 Beberapa spesies ganggang api dapat melimpah jumlahnya sehingga membuat air lautmenjadi warna merah kecoklatan(red tide) di pinggiran pantai.
*spesies ganggang api yang menyebabkan red tide dapat membunuh ikan dan hewan laut disekitarnya.
Karna red tide menghasilkan racun(toksin), apabila orang-orang yangmemakanan makanan laut yang sudah tercemar racun tersebut dapat mengalami kerusakan otak .
Melimpahnya ganggang api, karena meningkatnya nutrient mineral air laut, ini dikarenakan  adanya putaran arus laut dari bawah ke atas yang mengangkat nutriensedimen dari dasar laut ke bagian permukaan laut PIGMEN.
 Ganggang api memiliki warna yang beragam, ada yang berwarna kuning-kehijauan, hijau, biru,coklat atau merah, tergantung pigmen yang mendominasi dari ganggang tersebut. Pigmen pada ganggang api secara umum: klorofil a dan c, santofil, dinosantin, fikobilin.
 CIRI-CIRI
Uniseluler:Memiliki dinding sel dengan lempengan selulos.Dinding sel tersebut beralur membujur dan melintang termasuk dalam protista mirip tumbuhan.
 CARA HIDUP
-ada yang fotosintetik 
-ada yang parasit
 CARA REPRODUKSI
 a.aseksual
b.pembelahan biner
 c.seksual
d.penyatuan isogamet
 ALAT GERAK
-Memiliki 2 flagellum yang terletak di samping (lateral) atau di ujung (apical) selnya.
  HABITAT
Alga api biasanya banyak hidup dib air tawar dan air laut misalnya Peridinium dan Ceratium, alga api yang hidup di laut memiliki sifat fosforesensi yaitu memiliki  fosfor yang memancarkan cahaya.         
CONTOH  GANGGANG  API
-Gymnodium breve: menghasilkan neurotoksin (racun bagi saraf)
- Gambierdiscus toxicus: menghasilkan ciguatoksin (dapat menyebabkan ciguatera)
-Gonyaulax : menghasilkan saksitoksin
-Noctiluca scintillans: tidak menghasilkan toksin, tapi dapat berpendargymn odium breve Gambierdiscus toxicus Gonyaulax.
Pyrrophyta adalah alga uniselular (bersel satu) dengan dua flagel yang berlainan, berbentuk pita, keluar dari sisi perut dalam suatu saluran. Alga yang termasuk alga api ini disebut Dino Flagellata. Tubuhnya tersusun atas satu sel memiliki dinding sel dan dapat bergerak aktif.
Ciri yang utama bahwa di sebelah luar terdapat celah dan alur, masing-masing mengandung satu flagel. Alga api berkembangbiak dengan membelah diri, kebanyakan hidup di laut dan sebagian kecil hidup di air tawar. Contohnya adalah Perodinium. Alga api yang hidup di laut memiliki sifat fosforesensi yaitu memiliki fosfor yang memancarkan cahaya.
Ciri khas dari sel ini adalah :
Di sebelah luar sel terdapat celah dan alur serta di dalam sel terdapat plastida yang mengandung klorofil dan karatinoid sehingga berwarna cokelat kekuning-kuningan. cara memperbanyak diri pyrrophyta yaitu dengan membelah diri. Habitatnya di air tawar dan air asin. Alat Gerak pyrrophyta berupa flagel, sebanyak dua buah, satu buah melingkar satu bagian lainnya berada di posterio. Cara Perkembangbiakan Pyrrophyta dengan cara vegetatif yaitu, pembelahan sel yang bergerak, jika sel memiliki panser, maka selubung akan pecah. Selain itu juga pyrrophyta berkembangbiak dengan cara Sexual, dalam sel terbentuk 4 isogamet yang masing-masing dapat mengadakan perkawinan dengan isogamet dari individu lain Sporik, yaitu dengan zoospora (contohnya Gloeonidium) dan aplanospora (contohnya Glenodinium).
6.Euglenophyta (Alga berflagel)
Euglenophyta adalah organisme bersel satu yang mirip hewan karena tidak berdinding sel dan mempunyai alat gerak berupa flagel jumlah flagel bisa satu,dua atau tiga sehingga dapat bergerak bebas. Sebagian besar uniseluler. Mirip tumbuhan karean memiliki klorofil dan mampu berfotosintesis tetapi ada juga yang tidak dan mirip hewan karena tidak berdinding sel dan memilki stigama yang peka terhadap cahaya dan cara makanya seperti amoeba. Hidup di air tawar, dalam tanah dan tempat lembab.
Perkembangbiakan pada Euglenophytha adalah aseksual yaitu pembelahan sel, beberapa marga sel vegetatifnya dikelilingi lorika atau suatu seludang tegar yang mengandung gelatin dan tidak berhubungan langsung dengan sitoplasma. Contohnya: Euglena .Euglena terdapat di air tawar, misal di sawah. Bentuk tubuh sel oval memanjang, pada mulut sel terdapat cambuk atau flagel dan digunakan untuk bergerak. Dekat mulut terdapat bintik mata (stigma) yang gunanya untuk membedakan gelap dan terang. Di dalam sitoplasmanya terdapat butir kloroplas yang berisi klorofil. Oleh karena itu Euglena berwarna hijau. Contohnya Euglena viridis,
Euglena dapat membuat makanan sendiri dengan cara fotosintesis dan juga dapat memakan zat-zat organik. Karena Euglena mampu melakukan fotosintesis maka dikatakan hidup secara fotoautotrof. Di samping itu dikatakan juga sebagai heterotrof karena memakan bahan organik yang tersedia. Cara berkembang biak yaitu dengan membelah diri yang disebut pembelahan biner.
a . Ciri-Ciri Euglena
Euglena mempunyai ciri-ciri sebagai berikut:
1) berwarna hijau karena mengandung klorofil,
2) sel berbentuk oval memanjang,
3) di salah satu ujungnya terdapat mulut sel,
4) dari mulutnya muncul satu flagela (cambuk) yang berfungsi sebagai alat gerak, dan
5) mempunyai bintik mata yang terletak di dekat mulut sel yang berfungsi untuk membedakan antara gelap dan terang.
b . Cara Euglena Memperoleh Makanan
Sebagai organisme yang menyerupai tumbuhan, Euglena dapat membuat makanan sendiri dengan melakukan fotosintesis. Dengan bantuan cahaya matahari, makhluk hidup ini dapat mengubah klorofil menjadi energi. Selain berfotosintesis, makhluk hidup ini dapat pula memasukkan bahan makanan melalui mulut sel yang dimilikinya sehingga Euglena dapat disebut sebagai organisme fotoautotrof dan organisme heterotrof.
c . Cara Euglena Bereproduksi
Reproduksi Euglena dilakukan dengan membelah diri. Dari pembelahan ini akan dihasilkan dua sel anak. Setiap sel anak mempunyai inti sel, membran sel, dan sitoplasma.